Selasa, 29 Januari 2013

Prosedur Disinfeksi Sarana Air Bersih

Prosedur Disinfeksi Sarana Air Bersih
Mengingat kecenderungan pencemaran baik fisik, kimia, maupun bakteriologis pada sarana air bersih jenis sumur, saat ini semakin meningkat. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka kegiatan desinfeksi pada sumur dapat dipertimbnagkan sebagai salah satu alternatif pemecahannya. Bahan yang dipergunakan sebagai disinfektan biasanya mempergunakan kaporit dengan dosis 1 gram/100 liter air. Berikut prosedur pemberian kaporit (proses disinfeksi) pada sumur.
Sumur Gali
  1. Buat larutan kaporit sebanyak 20 liter (dosis pemberian 0,5 sendok makan kaporit untuk 20 liter air).
  2. Desinfekstan dinding sumur, lantai sumur dan timba dengan cara menyikatnya mempergunakan sikat yang sudah dicelupkan ke dalam larutan kaporit.
  3. Ukur banyaknya air sumur. Untuk setiap 1 meter kubik ditambahkan 20 liter larutan kaporit. Menentukan/mengukur volume air yang terdapat di dalam sumur dengan cara (Chandra, 2007):
  4. Mengukur dalamnya permukaan air (h) meter.
  5. Mengukur penampang sumur (d) meter
  6. Substitusi h dan d dalam rumus : Volume (liter) = 3,14 x d2 x h
Sumur Pompa
  1. Buat larutan kaporit sebanyak 20 liter ( dengan mmenambahkan 2 sendok makan kaporit pada 20 liter air).
  2. Pompa dilepas dari pipa dan tuangkan 20 liter larutan kaporit tersebut. Biarkan selama 24 jam.
  3. Pasang kembali pompa pada pipa, selanjutnya air dipompa (dibuang) sampai bau kaporit tidak ada lagi.
  4. Kegiatan pemberian kaporit tersebut seringkali juga harus kita lakukan pada saat terjadi KLB atau Wabah, atau pada saat terjadi banjir. Pada saat banjir, akan terjadi perembesan air banjir kedalam sumur penduduk. Demikian pula pada saat terjadi wabah penyakit pencernaan yang menular terutama kolera, maka semua persediaan air rumah tangga perlu didesinfektan, dengan cara sebagai berikut:
  5. Potong seruas bambu dengan ukuran panjang 50 cm, dengan diameter 5 cm
  6. Buat duaubang pada dasar bambu menyebelah 2 kali dengan ukuran 20 mm.
  7. Buat lubang pada ujung atas bambu dengan diameter 1,5 meter.
  8. Masukkan sedikit ijuk sampai dasar bambu untuk menutupi lubang-lubang agar pasir tidak keluar.
  9. Masukkan segelas pasir halus.
  10. Masukkan 2 gelas campuran pasir halus dan 100 gram kaporit.
  11. Masukkan lagi pasir halus 1 gelas atau sampai tabung bambu penuh.
  12. Gantungkan batu bata pada ujung bawah bambu dan biarkan tenggelam 1 m di bawah permukaan air sumur.

clip_image002

Rakernas HAKLI 2011

Rakernas HAKLI 2011

PDFPrintE-mail
HASIL RAPAT KERJA NASIONAL (RAKERNAS) I HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN (HAKLI) DI BANDAR LAMPUNG
TANGGAL 7-9  JULI 2011

1.    Dasar
a.    hasil SIDANG ISTIMEWA HAKLI di BBPK Ciloto tanggal 12 April 2011, telah menetapkan Pengurus Pusat HAKLI periode 2011-2015
b.    sebagai tindak lanjut keputusan Sidang Istimewa HAKLI perlu diadakan Rapat Kerja Nasional I HAKLI tahun 2011 untuk membahas tugas-tugas yang diamanatkan kepada PP HAKLI 2011-2015;
c.    Maka pada tanggal 7-9 Juli PP HAKLI  melaksanakan Rapat Kerja Nasional I HAKLI I di Bandar Lampung dengan mengundang seluruh Pengurus Pengda dan Poltekes jurusan Kesehatan Lingkungan seluruh indonesia

2.    Proses
a.    Hari I adalah Regristrasi Peserta dilanjutkan dengan pembukaan secara remi oleh Ketua Umum PP. HAKLI, yang memberikan sambutan Ketua Pengda Hakli lampung dan Direktur Poltekes lampung
Dilanjutkan dengan Paparan-paparan antara lain :
-    Sertifikasi  dan ijin kerja Profesi Sanitarian
-    Program Kerja Departemen Organisasi & Profesi
-    Program Kerja Departemen Kemitraan , Hukum dan Humas
-    Program Kerja Kewirausahaan & Pemberdayaan Masyarakat
-    Program Kerja Koligium Organiss
-    Program Kerja  Koligium Pelayanan Profesi
-    Program Kerja Koligium Etika
b.    Hari ke 2 diisi dengan Diskusi
Pada acara diskusi ini dibagi menjadi 2 kelompok :
-    Kelompok I membahas tentang : Draft Permenkes tentang ijin kerja Sanitarian, sertifikasi dan uji kompetensi
-    Kelompok ke II tentang Amandemen AD/ ART dan  pembahasan tentang Program Kerja .
-    Pada acara malam hari dilanjutkan dengan Diskusi Pleno hasil Diskusi Kelompok
c.    Hari ke3 , dilanjutkan dengan sharing informasi antar peserta, rumusan dan penutupan

3.    Hasil
a.    Peserta yang hadir berjumlah 40 peserta terdiri dari :
-    14 orang PP HAKLI
-    10 Pengda HAKLI
-    22 perwakilan Poltekes
-    4 orang Panitia Daerah
b.    Hasil yang dicapai dalam Rakernas I tersebut secara umum sudah mencapai hasil mendekati yang diharapkan. Para peserta cukup aktif, dan memberikan saran-saran yang bermanfaat sebagai masukan bagi PP. Hakli untuk menyempurnakan draft-draft yang telah dibuat.
c.    Hal-hal yang dirumuskan dalam rakernas I tersebut antara lain :
-    Masukan terhadap Draft Permenkes tentang Ijin Kerja Sanitarian secara umum sudah mendekati sempurna, selanjutnya akan disempurnakan oleh Bp. Subardan (Ketua I) sekaligus anggota MTKI untuk pembahasan selanjutnya di MTKI.
-    Untuk mempercepat inventarisasi dan pemetaan anggota HAKLI secara cepat dapat digunakan melalui sistim SMS, dan ini akan dibangun oleh Bp.. Slamet dari Poltekes Purwokerto, sedangkan inventarisasi yang lebih detail akan dilakukan oleh masing-masing Pengda dan Pengcab.
-    Untuk percepatan Musda di daerah diharapkan disampaikan himbauan oleh PP HAKLI kepada Pengda- Pengda agar segera melaksanakan Musda se3bagai antisipasi berjalannya Sertifikasi dan Uji Kompetensi yang akan diberlakukan mulai tahun 2012
-    Hal-hal lain yang berkaitan dengan program kerja Departemen diharapkan akan ditindaklanjuti oelh masing-masing Departemen sesuai schedule yang telah ditetapkan.
d.    Rencana Tindak Lanjut :
-    Pemetaan Organisasi (Pengad yang aktif & tidak Aktif)
-    Inventarisasi anggota
-    Sosialisasi Sertifikasi dan Uji Kompetensi
-    Tanggapan terhadap Undang-undang Ketenagaan Kesehatan
-    Tanggapan terhadap RPP. Kesehatan Lingkungan
-    Kemitraan  (MOU) dengan Kementrian Kesehatan. Kementrian Perdaganngan, kementrian Lingkungan Hidup, kementrian Dalam Negeri, Kementrian PU, Kementrian Kelautan & Perikanan, kementrian Pertanian, Kementrian Koperasi dan UKM, serta kementrian lain yang terkait
-    Pengembangan Pasar Sehat dengan Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten/ Kota  dan WHO
-    Follow up terhadap proposal Pengembangan Pasar Sehat yang telah dikirimkan kepada Bupati  Muara Enim dan Walikota Palembang tahun 2011

Bandar lampung, Juli 2011

Alat Makan Lolos Uji Sanitasi

Alat Makan Lolos Uji Sanitasi

Peralatan makan yang kita gunakan harus bersih, agar kita terhindar dari kemungkinan penularan penyakit. oleh karena itu perlu dilakukan uji sanitasi alat makan.

uji sanitasi alat makan lazimnya menggunakan uji ALT (Angka Lempeng Total) untuk mengetahui jumlah kuman yang ada di alat makan tersebut.

cara sederhana untuk memastikan alat makan kita bersih atau tidak, bisa dilakukan dengan uji kebersihan alat sbb. :

Menguji kebersihan secara fisik dapat dilakukan dengan cara :

1. Menaburkan tepung pada piring yang sudah dicuci dalam keadaan kering. Bila tepungnya lengket pertanda pencucian belum bersih.
2. Menaburkan garam pada piring yang kering, pertanda pencucian belum bersih.
3. Penetesan air pada piring yang kering. Bila air jatuh pada piring ternyata menumpuk/atau tidak pecah pertanda pencucian belum bersih.
4. Penetesan dengan alcohol, jika terjadi endapan pertanda pencucian belum bersih.
5. Penciuman aroma, bila tercium bau amis pertanda pencucian belum bersih.
6. Penyiraman. Bila peralatan kelihatannya kusam/tidak cemerlang berarti pencucian belum bersih.

Menguji kebersihan secara bakteriologi dilakukan dengan cara:

a) Pengambilan usapan kapas steril (swab) pada peralatan yang disimpan. Nilai kebersihan dihitung dengan angka sebagai berikut:
i. Angka kuman sebanyak-banyaknya 100/cm dari permukaan alat yang diperiksa
ii. Angka kuman E Coli harus 0/cm2

b) Pengambilan usapan kapas steril pada peralatan dilakukan segera setelah pencucian. Hal ini untuk menguji proses pencucian karena semakin lama akan semakin banyak terjadi pencemaran bakteri yang berasal dari udara dan akan memberikan penyimpangan lebih tinggi dari keadaan yang sebenarnya.