Jumat, 04 Juni 2010

Sekilas Tentang Community Led Total Sanitation ( CLTS )

Latar Belakang CLTS 

 

CLTS atau Community Lead Total Sanitation (dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih sanitasi total yang dipimpin oleh masyarakat) dilatar belakangi oleh adanya “kegagalan” dari proyek-proyek sanitasi sebelumnya .
Dari beberapa studi evaluasi terhadap beberapa program pembangunan sanitasi pedesaan didapatkan hasil bahwa banyak sarana yang dibangun tidak digunakan dan dipelihara oleh masyarakat.  Banyak faktor penyebab mengenai kegagalan tersebut, salah satu diantaranya adalah tidak adanya demand atau kebutuhan yang muncul ketika program dilaksanakan, dan pendekatan yang digunakan oleh program tersebut tidak berhasil memunculan demand.dari masyarakat sasaran program.
Di India dan beberapa negara berkembang lainnya termasuk Indonesia terdapat kenyataan bahwa di beberapa desa yang mendapat bantuan untuk sanitasi, rata-rata belum terbebas dari kebiasaan BAB di sembarang tempat atau open defecation. Milyaran rupiah telah dikeluarkan, banyak tenaga kerja yang bergerak dari 1 proyek ke proyek lainnya, dan banyak pihak (kecuali masyarakat) sedikit banyak telah diuntungkan dari proyek-proyek tersebut.


Kamis, 03 Juni 2010

Indonesia Peringkat Tiga untuk "BAB" Sembarangan

Surabaya, (Analisa)

Indonesia menduduki peringkat tiga di dunia untuk penduduk yang melakukan "buang air besar" (BAB) sembarangan setelah China dan India.

"Ada 70 juta orang Indonesia yang melakukan 'BAB' sembarangan," kata Direktur Permukiman dan Perumahan BABpenas, Oswar Mungkasa, kepada Antara di Surabaya, Selasa. Ia mengemukakan hal itu di sela-sela "workshop" tentang air dan sanitasi yang diadakan Bank Dunia dan diikuti belasan kalangan pemerintah dan pers dari Indonesia, Filipina, dan Laos.

Dalam acara yang juga dihadiri staf komunikasi Bank Dunia dari AS, Christopher M Walsh, ia mengatakan, di India ada 560 juta penduduk yang melakukan "BAB" sembarangan, sedangkan di China ada 670 juta orang yang melakukan "BAB" sembarangan.